Tuesday, April 03, 2007

Apa Itu Google AdSense

Google AdSense Images

Secara singkat, AdSense adalah layanan iklan yg dimiliki oleh Google, dimana para pemilik situs dapat memasang iklan tersebut di situs2 mereka dan mendapatkan penghasilan tambahan. Iklan yg muncul bermacam-macam jenisnya, bisa berupa teks, gambar, bahkan video; namun yg pasti, semuanya menggunakan sistem kontekstual (contextual), dimana iklan tersebut akan relevan atau sesuai dengan isi halaman dimana iklan tersebut dipasang. Perhatikan contoh gambar berikut:

AdSense Sample Images

Seluruh iklan disimpan di server milik Google sendiri, sehingga kita tidak perlu menyediakan ruang khusus di server kita untuk AdSense, ataupun meng-upload file-file tertentu. Cukup dengan menyisipkan kode JavaScript yg diberikan pada halaman situs kita saja kita sudah dapat menikmati hadirnya iklan AdSense di situs kita.

AdSense Code Images

Bagaimana Kita Mendapatkan Uang?

Seperti disebutkan di atas, dengan memasangkan iklan AdSense di situs mereka, pemilik situs memperoleh kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Bagaimana caranya?

Tidak sulit. Yg perlu Anda, sebagai pemilik situs, lakukan adalah menunggu (dan berdoa) agar ada pengunjung yg meng-klik iklan2 tersebut. Ya, cukup dengan meng-klik saja, otomatis Anda, sebagai publisher AdSense, akan mendapatkan sejumlah uang yg nilai bagiannya diperhitungkan dari besarnya bid yg telah ditentukan oleh si pemasang iklan (advertisers). Meskipun ada faktor2 lain yg mempengaruhi, secara umum, bagian yg diperoleh publisher adalah 20% dari nilai bid.

Perlu diingat, klik yg dihitung hanyalah klik2 yg dianggap valid. Anda tidak diperbolehkan untuk melakukan klik terhadap iklan milik Anda sendiri atau pun menyuruh orang lain meng-klik iklan Anda. Detil peraturan Google AdSense dapat Anda baca di sini.

Setelah Anda mendaftarkan diri di Google AdSense dan diterima, Anda akan mendapatkan akses ke Member Area Google AdSense. Di situ, selain tersedia tool untuk men-generate kode iklan yg dibutuhkan, juga terdapat halaman Report yg mencantumkan perolehan pendapatan Anda beserta jumlah klik yg didapatkan, jumlah tampilan iklan, dan info2 penting lainnya. Perhatikan gambar berikut:

AdSense Report Images

Bagaimana Pembayarannya?

Pembayaran akan dilakukan 30 hari setelah total pendapatan Anda dalam satu bulan mencapai minimal $100. Jadi apabila bulan Februari ini Anda memperoleh $100, maka penghasilan Anda tersebut akan dikirimkan pada akhir bulan Maret. Untuk Indonesia, pembayaran akan dikirimkan dalam bentuk cek dan Anda dapat memilih untuk menggunakan jasa pos ataupun DHL (Express Delivery) dalam proses pengiriman tersebut.

Jika menggunakan jasa pos, waktu pengiriman biasanya paling cepat adalah 20-25 hari (tergantung lokasi Anda). Sedangkan, jika menggunakan DHL, cek sudah akan Anda terima dalam waktu 2-3 hari kerja. Jangan lupa, Anda biaya sebesar $24 jika Anda memilih menggunakan sistem Express Delivery, dimana biaya tersebut otomatis akan dipotong dari penghasilan kita.

Bagaimana Potensi Penghasilannya?

Tidak terbatas! Banyak publisher AdSense yg telah memperoleh ribuan bahkan puluhan ribu dollar per bulannya. Di Indonesia sendiri, publisher AdSense dengan penghasilan ribuan dollar per bulan sudah bukan hal yg aneh lagi. Sebagian dari mereka dapat Anda baca kisahnya di sini.

Baca pula Tehnik Dasar AdSense, Tips2 Seputar AdSense, dan Tanya Jawab AdSense.

Meskipun berpotensi untuk meraih pendapatan yg besar dan bahkan tidak terbatas, berbisnis Google AdSense tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semua tetap butuh usaha dan waktu yg mungkin tidak sedikit.

So, tunggu apa lagi? Daftar sekarang (gunakan tombol di bawah ini untuk langsung menuju ke halaman Sign Up) dan mulailah memasuki dunia bisnis internet melalui Google AdSense.

Thursday, October 06, 2005

Filosofi Kelinci dan Kura-kura

Disuatu masa disuatu dimensi,kura-kura berdebat dengan kelinci mengenai siapa yang lebih cepat. Akhirnya mereka memutuskan untuk adu lari dan sepakat jalurnya.

Kelinci melesat ninggalin kura-kura.

Setelah tahu kura-kura tertinggal jauh di belakang, kelinci mutusin untuk beristirahat sejenak sebelum lanjut lagi, "Ah,gue istirahat dulu, ntar klo si kura-kura dah deket baru gue lari lagi.".

Kelinci duduk di bawah pohon (ga di atas pohon karena kelinci ga bisamanjat) dan akhirnya tertidur pules.

Kura-kura akhirnya melalui kelinci yang sedang tertidur dan memenangkan adu lari. Akhirnya kelinci pun terbangun dan menyadari dirinya telah kalah.

MORAL #1 : alon-alon asal kelakon yg akan berjaya


Karena malu dan kecewa yang mendalam, kelinci melakukan Antisipasi Kegagalan (Root Cause Analysis). Ia yakin bahwa kekalahannya hanya karena ia terlalu percaya Diri, ceroboh dan lalai. "Klo kemaren gue ga macem2, ga mungkin gue kalah" pikir kelinci. Ditantangnya lg si kura-kura, "Hei kura-kura, sini loe... Gue ga trima loe menang Kemaren, ayo kita lomba lagi, sekali ini pasti gue yang menang" .

Si kura-kura nyante aja ngejawab, "hayyuukk, siapa takut?"

Akhirnya dimulai lomba, dan dari awal lomba kelinci melesat meninggalkan kura-kura dan terus berlari hingga ke garis finish.beneran juga, kelinci yang menang.

MORAL#2: Yang cepet dan konsisten selalu mengalahkan yang alon-alon asal kelakon .

Kura-kura panas, dan setelah dipikir-pikir baru nyadar klo dia ga bakalan bisa ngalahin kelinci dengan kondisi seperti itu. Ditantangnyalah kelinci adu lari lg ke suatu tempat.
"Hei kelinci, ayo kita lomba lagi. Sekarang kita lewat jalan ini ke sana. Brani ga loe?"
Ditantang seperti itu, kelinci langsung mau aja karna dah yakin dia yang bakalan menang, wong kemaren aja dia bisa menang. Lomba dimulai dan dengen kencangnya kelinci berlari meninggalkan kura-kura.

"Yang penting gue jangan setop-setop, pasti gue menang." pikir kelinci. Ndilalah, ternyata jalan di depan kelinci terhalang sungai.

"Duh, gimana nih gue nyebrangin ni sungai? Gue ga bisa brenang lagi" termenung si kelinci mencari jalan menyebrangi sungai. Lama termenung, akhirnya kelinci melihat kura-kura dateng dan nyebur berenang di sungai, keluar lagi berjalan pelan menuju
garis finish.
Terpaku kelinci melihat kemenangan si kura-kura.

MORAL #3 : ketahuilah...jikalau punya kemampuan maka ubah keadaan sesuai kemampuan yang kita punya


Ngeliat si kelinci terpaku sedih, kura-kura pun menghampirinya dan bilang,"dah, jangan sedih, besok kita ulangin lagi, tapi kita bareng-bareng." Esoknya, lomba dimulai lagi, tapi sekarang kelinci nggendong kura-kura sampe tepi sungai. Kemudian gantian kura-kura menggendong kelinci menyebrangi sungai dilanjutkan kembali kelinci nggendong kura-kura sampe garis finish.

Hasilnya mereka berdua lebih cepat sampai di garis finish.

MORAL#4: pinter dan berkemampuan tapi ga bisa kerjasama bakalan percuma karena dengan kerjasama maka kekurangan akan dipenuhi oleh yang lainnya .

HIKMAH MORAL
1. yang cepat dan konsisten selalu mengalahkan yg
alon-alon asal kelakon .
2. bekerjalah sesuai kemampuan
3. kumpulkan sumber daya dan kerja sebagai tim selalu
mengalahkan kelebihan pribadi
4. jangan menyerah bila gagal .
5. berlombalah dengan situasi, jangan dengan saingan.

sumber milis di internet

Wednesday, September 14, 2005

Tentang praktek Audit

Memang benar sih, semua itu tergantung dari si pemberi project dan tergantung projectnya apa. Sebenarnya dari segi jenis layanan, ada 2 jenis yaitu advisory (konsultan) dan assurance(audit). Nah, itu harus jadi
gambaran awal dulu, karena 2 hal ini jauh berbeda. Dan 2 jasa ini harus dilakukan oleh 2 firm yang berbeda, begitu peraturannya.


Biasanya implementasi dari suatu project itu ada requirementnya, misal harus ada konsultan "atau" auditornya. "atau" disini bisa ada salah satu atau memang menggunakan dua-duanya ya(konsultan&auditor). Dan requirement dari konsultan atau auditornya bermacam2. Misalnya kalau yang high level, konsultan atau auditornya harus teregister di SEC Amerika. Dan ini tidak sembarang firm yang bisa masuk, tapi the big four memang teregister disana.

Akhirnya, si pemberi project harus menerima konsekuensi dari menggunakan jasa dari firm tersebut, yaitu MAHAL. Tapi itu juga tergantung skop pekerjaannya seperti apa sih, sehingga akan terkait dengan fee yang harus dibayar. Contoh di PwC, suatu project akan mengikutsertakan semua level staf. Level paling bawah itu (yang pernah dibahas :)) charge fee-nya adalah US$30 PER JAM BUKAN PER HARI, belum lagi kalau manager itu adalah US$240/JAM. Apalagi kalau melibatkan Technical Consultant yang expatriate, bisa US$400. Coba hitung aja, kalau melibatkan konsultan atau auditor PwC dalam waktu berapa hari atau berapa bulan, pasti bayarannya muuaaahhaaal banget. Biasanya perusahaan skala besar audit fee-nya sekitar ratusan ribu USD, tapi yang skala menengah bisa puluhan ribu USD, dibawah itu tidak ada.

Kalau masalah cuma sebagai formalitas dan ada dokumentasi, sebenarnya hal itu sudah lebih ketat sekarang. Semenjak kasus ENRON tahun 2002 yang membuat "collapse" Andersen Consulting karena membuat laporan
palsu, akhirnya muncul suatu peraturan baru yaitu Sarbanes-Oxley (SoX) Act yang menjadikan proses audit
jadi lebih ketat. Bayangkan, cuma karena 1 client (sebenarnya ada 1 lagi sih) membuat semua jaringan
Andersen Consulting hancur di seluruh dunia. Dan karena itu izinnya dicabut. Karena inilah dulu pernah
ada The Big Five, cuma gara2 Andersen collapse, jadi tinggal The Big Four.

Nah, kalau suatu firm hanya "sekedar2nya" membuat laporan, maka silahkan tanggung sendiri akibatnya. Dan
di PwC sendiri sebelum menerima client ada "uji kelayakan" client, tidak sembarangan client akan diterima oleh PwC. Kriterianya itu banyak sekali, contohnya saja melihat bagaimana perilaku dari management perusahaan itu, suka "main2" dibelakang atau tidak, dll. Meskipun bayarannya besar ya, cuma kalau
memang resikonya tinggi, misal bisa menghancurkan nama baik PwC, maka lebih baik tidak diambil. Toh masih banyak yang lain :)

Oh ya, sebenarnya kabar bagus dari adanya Sarbanes-Oxley (SoX) Act itu adalah munculnya yang
namanya "Integrated Audit", dimana IT Audit menjadi Mandatory, sehingga kebutuhan adanya IT Auditor
dikemudian hari akan meningkat. Meskipun belum semua perusahaan menerapkan SoX, tapi jika perusahaannya ingin masuk ke NY Stock Exchange, maka harus SoX Compliance. Biasanya perusahaan2 Amerika memang harus sudah SoX Compliance.

Thursday, September 08, 2005

Berpikir Negatif Tidak Menguntungkan

"No empowerment is so effective as self-empowerment. In this world, the optimists have it, not because they are always right, but because they are positive. Even when wrong, they are positive, and that is the way of achievement. - Tidak ada kekuatan yang paling efektif dibandingkan kekuatan dari dalam diri sendiri. Di dunia ini, hanya orang-orang optimis yang mempunyai kekuatan besar. Bahkan ketika segalanya berjalan keliru, mereka tetap positif dan itulah jalan menuju prestasi." David Landes - California

Berdasarkan beberapa penelitian ilmiah disimpulkan bahwa berpikir negatif memberikan pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya. Salah satu pengaruh berpikir negatif adalah melemahkan sistem kekebalan tubuh. Berpikir negatif juga menyebabkan seseorang tertekan dan kehilangan banyak energi. Dampak yang lebih buruk dari berpikir negatif adalah mengakibatkan seseorang tidak mampu lagi berbuat sesuatu untuk menciptakan prestasi maupun kebahagiaan.

Kisah asmara sepasang muda-mudi berikut ini menjelaskan bagaimana pikiran yang negatif menyebabkan kisah asmara itu kandas begitu saja.

Tragedi itu bermula ketika pemuda tersebut harus pergi berjuang ke
medan perang. Pada saat menghadapi peperangan, kaki kanannya putus terkena bom. Ia merasa tidak lagi pantas memiliki gadis pujaan hati karena cacat kaki.

Terpaksa ia meminta bantuan temannya agar memberitahu kekasihnya itu bahwa ia sudah gugur di medan peperangan. Pasca kejadian itu, ia justru melalui hari-hari dengan keputusasaan, karena ia masih sangat mencintai wanita itu. Hingga suatu ketika ia mendengar bahwa mantan kekasihnya akan segera menikah.

Pemuda tersebut merasa senang bercampur sedih. Di satu sisi ia senang kekasih hatinya sudah dapat menemukan pengganti, tetapi ia sedih karena kekasihnya akan segera menjadi milik orang lain. Pemuda tersebut ingin melihat mantan kekasihnya tersenyum bahagia. Ia sengaja datang pada acara pernikahan dan terus memperhatikan wanita itu secara diam-diam.

Tetapi ia sangat terperanjat ketika melihat calon suami kekasihnya itu.

Sebab pria itu adalah teman seperjuangan yang terputus kedua kakinya akibat perang. Pemuda tersebut sangat menyesal mengapa dulu ia berpikir negatif dan terburu-buru memutuskan untuk mengundurkan diri karena kakinya terputus satu. Mengapa ia tidak menemui kekasihnya terlebih dahulu dan menanyakan secara langsung? Tetapi semua sudah terlambat, pemikiran negatif hanya meninggalkan penyesalan.

Kisah tersebut sebenarnya menegaskan bahwa kita seharusnya memikirkan kemungkinan terbaik terlebih dahulu, sebelum memikirkan kemungkinan terburuk. Sebab apa yang terjadi di depan nanti mungkin jauh lebih baik dari apa yang kita pikirkan. Semoga kita mempunyai satu kesamaan pendapat bahwa berpikir positif itu jauh lebih menguntungkan.

Karena itu budayakan berpikir positif dalam hidup Anda. Kemampuan berpikir positif terbentuk oleh kebiasaan- kebiasaan yang positif pula.

Berikut ini merupakan tips mengkondisikan diri agar setiap saat berpikir positif.

Tips yang pertama adalah mengurangi informasi negatif.

Mungkin Anda cenderung lebih sering mendengar berita tentang tragedi maupun tindak kejahatan, penindasan, penyelewengan dan lain sebagainya. Tetapi berita tentang keharmonisan, kepedulian, kejujuran dan cinta kasih seringkali luput dari perhatian. Maka mulai saat ini kurangi informasi tentang hal-hal yang negatif. Pada saat yang sama, konsumsi berita-berita yang membangkitkan optimisme. Ada baiknya jika Anda berusaha bergaul hanya dengan orang-orang yang secara pasti memberikan masukan positif terhadap cara berpikir. Brian Tracy mengatakan, "Get around the right people. Associate with positive, goal-oriented people who encourage and inspire you. - Bergaulah dengan orang yang tepat. Bekerjasamalah dengan orang yang positif, yang berorientasi kepada hasil, mereka yang membangkitkan semangat dan menginspirasikan banyak hal kepadamu." Dengan demikian, lambat laun cara berpikir Anda akan lebih positif.

Tips yang kedua adalah memfokuskan diri hanya kepada hal-hal yang positif.

Dalam hal ini Anda dituntut untuk lebih mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa. Daripada memikirkan tentang sesuatu yang hilang dalam hidup, akan lebih baik bila Anda membuat daftar anugrah Tuhan YME yang membuat Anda merasa lebih bersyukur.

Contohnya jika Anda sedang kesal atas kemalangan yang menimpa, mungkin berupa ban kempes, macet, pekerjaan belum beres, kehilangan dan lain sebagainya. Daripada terus memikirkan kemalangan itu, apakah tidak sebaiknya Anda merenungkan betapa besar anugrah Tuhan Yang Maha Esa, karena keajaiban kerja milyaran sel dalam tubuh Anda. Anugerah itu memungkinkan Anda tetap bernafas, melihat, mendengar, dan lain sebagainya. Pada saat itulah, Anda akan dapat merasakan bahwa kemalangan yang sedang Anda alami tidaklah seberapa dibandingkan anugrah Tuhan YME. Sehingga Anda dapat berpikir positif lagi dan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Tips selanjutnya adalah menerima kejadian apa adanya dan menghilangkan kesan negatif atau trauma. Namun jika trauma itu benar-benar sulit dihilangkan, bukan berarti itu merupakan tanda-tanda kelemahan Anda.

Cobalah sekali lagi memikirkan solusi-solusi konstruktif dan melakukan sesuatu yang memudahkan usaha Anda melupakan segala trauma atau kesan negatif.

Sebaiknya praktekkan beberapa tips tersebut minimal dalam kurun waktu satu bulan. Pada saat itu Anda dapat menilai bahwa cara berpikir sangat menentukan apakah Anda mampu memperoleh hasil negatif ataukah positif.

Kata Zig Ziglar, "It's not the situation, but wheather we react (negative) or respond (positive) to the situation that's important. - Bukan persoalan situasinya yang tidak tepat, yang terpenting adalah bagaimana kita mereaksi atau merespon situasi tersebut." Pada saat yang sama Anda akan dapat menilai apakah benar berpikir positif sangat memudahkan Anda menjalani kehidupan ini?

Setelah itu barulah Anda boleh memutuskan untuk berpikir negatif ataukah berpikir positif saja. Saya sangat yakin Anda mengerti mana yang harus dipilih!

Sumber: Berpikir Negatif Tidak Menguntungkan oleh Andrew Ho.
(Andrew Ho adalah salah satu motivator terbaik di Asia.)

Monday, August 01, 2005

Masih soal Robert

Inilah pernyataan menarik yang dilontarkan Robert T Kiyosaki dalam bukunya, 'Rich Dad Poor Dad' (RDPD). Buku ini merupakan karya pertama dari trilogi Kiyosaki, bersama dua buku lainnya, 'Cashflow Quadrant (CQ)' dan 'Rich Dad: Guide to Investing' (RDGI). Dan tentu saja trilogi yang ditulis bareng dengan kawan lamanya, Sharon L Lechter, kini jadi buku 'bestseller' versi 'New York Times.'

Sebagai pengarang berperspektif unik mengenai bisnis, Kiyosaki memang mengkhususkan diri menulis buku-buku bertema ekonomi. Dasar pemikirannya sangat sederhana: Jabatan, karier, maupun kepandaian, tidak bisa menjamin seseorang menjadi kaya. Itu sebabnya, menurut Kiyosaki, konsep pendidikan yang menekankan bahwa ''anak sekolah harus pintar'' harus diubah total. Ini agar kita tidak terkurung dalam 'rat race,' kehidupan yang tak cerdas.

''Alasan utama orang bersusah payah secara finansial adalah karena mereka menghabiskan waktu bertahun-tahun di sekolah, tetapi tidak belajar apa pun mengenai uang,'' ujar Kiyosaki yang pernah menjadi staf pengajar bisnis dan investasi. ''Hasilnya adalah orang bekerja untuk mendapatkan uang, tetapi tak pernah belajar agar uang bekerja untuk mereka.''

Sebagai pengganti, Kiyosaki melontarkan gagasan 'how to get rich.' Ada enam kiat yang dapat diaplikasikan untuk menjadi orang kaya. Pertama, ''Orang Kaya Tidak Bekerja Untuk Uang'' (hlm 13). Ini bisa jadi cara efektif menghindari kemiskinan. Sebab, kata Kiyosaki, orang miskin tidak memiliki kebebasan finansial dalam hidupnya. Penghasilannya selalu habis untuk membiayai kewajibannya.

Kiat kedua, penguasaan atas empat konsep bisnis -- yaitu pemasukan, pengeluaran, neraca aset, dan liabilities. Secara detil kiat ini diungkap dalam item ''Mengapa Mengajarkan Melek Finansial'' (hlm 57). Ketiga, anjuran untuk memulai bisnis sendiri sebagai jalan awal menuju kekayaan. Ini diungkapnya dalam bab ''Uruslah Bisnis Anda Sendiri'' (hlm 93). Sedang kiat keempat Kiyosaki terasa lebih teknis, yaitu ihwal ''Sejarah Pajak dan Kekuatan Korporasi'' (hlm 105). Intinya, bila kita bagaimana mengatur pajak, maka pengetahuan ini akan mendatangkan kekayaan.

Masih ada kiat kelima, yaitu ''Orang Kaya Menciptakan Uang'' (hlm 121). Di sini Kiyosaki membahas ihwal 'kecerdasan finansial' orang kaya dalam mengelola uang. Kecerdasan itu antara lain, dapat membedakan 'good and bad liabilities, good and bad debt, good and bad expenses,' dan 'good and bad risk.' Dibahas pula tentang investasi sebagai teknik orang kaya menciptakan uang.

Kiat terakhir yang disodorkan Kiyosaki adalah ''Bekerja Untuk Belajar, Jangan Bekerja Untuk Uang'' (hlm 149). Ajaran ini terkait dengan perubahan paradigma era informasi, dari 'school smart' ke 'school smart' dan 'street smart.' Artinya, selain diperlukan kecerdasan akademis, untuk jadi orang kaya, dibutuhkan juga 'ilmu jalanan' yang tidak didapat di bangku sekolah.

Tentu saja Kiyosaki tak mencipta kiat ini dari ilmu ekonomi yang dipelajarinya secara formal. Tapi, lebih bertumpu pada renungan tentang kisah hidupnya sendiri. Seperti yang dikutip di 'RDPD', yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pertama kali September 2001, sukses karier bisnis Kiyosaki diawali sejak 1997 dengan mendirikan perusahaan dompet berbahan nylon. Di tahun 1985 kegiatan bisnis pengusaha kelahiran Hawaii ini mulai dikurangi, tetapi kegiatan investasi tetap dilakukan. Dari sanalah Kiyosaki terus menuai sukses.

Menurut Tri Utomo Wiganarto, konsultan West Java Corridor, trilogi Kiyosaki ini hampir sepenuhnya berbicara tentang pembentukan karakter pribadi kita dan hanya sedikit yang membahas masalah teknis. ''Pendekatan Kiyosaki adalah pendekatan 'leaderships' yang dituangkan dalam bahasa yang membumi,'' kata Tri Utomo dalam acara bedah buku trilogi Kiyosaki di Bandung belum lama ini. ''Pemikiran Kiyosaki mengubah paradigma berpikir kita menjadi lebih terbuka.''

Rendra Hertiadhi, marketing dan corporate director PT Myohdotcom Indonesia Tbk, menilai bahwa empat konsep bisnis Kiyosaki sangat aplikatif. Bila kita mengadopsi konsep 'bad liabilities' -- seperti spekulasi utang -- risikonya sangat tinggi. Selama utang sesuai rencana, tidak jadi masalah. Asal, sumber pembayaran utang bukan dari kantong sendiri, melainkan dari aset bisnis yang kita ciptakan. ''Jadi, pembahasan Kiyosaki tentang 'bad and good liabilities' sangat tepat,'' ujarnya.

Buku 'RDPD' secara keseluruhan memaparkan serangkaian petunjuk agar kita berusaha mendekati impian kita untuk menjadi kaya. Tetapi di akhir buku, Kiyosaki menegaskan bahwa semuanya berpulang pada seberapa keras usaha dan kontrol diri Anda. Buku kedua, 'CQ,' dicetak enam kali sepanjang tahun 2001. Di sini Kiyosaki menciptakan sebuah model yang disebut 'cashflow quadrant.' Model ini terdiri dari empat kuadran yang memetakan empat posisi orang dalam konteks finansial.

Buku setebal 330 halaman dan terdiri dari 18 bab ini memberikan petunjuk bagi kita untuk mengetahui di kuadran mana posisi kita dan membantu kita untuk berpindah ke kuadran yang lebih baik. Empat kuadran tersebut adalah kuadran E ('employee'), kuadran S ('self employee'), kuadran B ('business ownners'), dan kuadran I ('investor').

Di bagian pertama buku ini, Kiyosaki memaparkan perbedaan inti dari orang-orang pada masing-masing kuadran dengan menganalisis kata-kata mereka. Bagian kedua merupakan tahap-tahap membangkitkan potensi yang ada dalam diri untuk menjadi kaya. Bagian ketiga buku ini diisi nasehat Kiyosaki menjadi 'business ownners' dan 'investor' yang sukses. Intinya adalah kontrol diri, investasi, dan manajemen. Selain itu juga disuguhkan tujuh langkah menemukan jalur cepat kebebasan finansial Anda (Bab 11).

Buku ketiga, 'RDGI,' baru selesai diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia tiga pekan lalu. Buku ini lebih banyak memberikan petunjuk teknis investasi serta pelajaran tentang bagaimana mempertahankan bisnis yang telah Anda bangun. Ada tiga hal yang menurut Kiyosaki dapat dilakukan untuk mempertahankan bisnis kita, yaitu dengan menyumbangkan kecerdasan, pengalaman, dan uang Anda pada pihak-pihak yang membutuhkan.

Perry Tristianto, raja 'factory outlet' Bandung, mengaku bahwa gara-gara teori Kiyosaki, ia yang memulai kariernya di kuadran E sekarang mampu bermain di kuadran B . ''Pelajaran dari Kiyosaki sebagian besar terjadi pada kehidupan saya,'' papar Perry.

Terdiri dari kurang lebih 400 halaman, buku ini memberikan pandangan komprehensif mengenai pemikiran-pemikiran Kiyosaki dalam bentuk tips-tips yang dikemas secara menarik. Semuanya digelar dalam bahasa yang sederhana dan sistematis. Artinya bisa dicerna dengan mudah oleh siapa pun.

Di tengah terpuruknya perekonomian kita, trilogi Kiyosaki memang menawarkan angin segar. Apalagi buku ini memang ditulis Kiyosaki pada suatu periode hidupnya yang serba sulit. Kiyosaki sempat mengalami keterpurukan, kehilangan tempat tinggal, menjadi orang yang terpinggirkan, dan jatuh sakit.

''Di saat semua pihak tidak yakin kita bisa bangkit, buku ini benar-benar memberikan inspirasi pada kita. Yang paling penting adalah bagaimana kita mengarahkan kekuatan diri sendiri untuk membangun sesuatu,'' kata Tri Utomo.

Robert T. Kiyosaki

Bagi para pembaca buku Rich Ded Poor Dad, pasti tidak asing lagi dengan nama Robert T. Kiyosaki. [Kalo belum tau, tanyakan aja ke pak dhe Lantip, ia akan menjelaskan dengan detil karena ia pernah ngirim surat kepadanya :D ] Ya, pengarang buku ini telah banyak mengispirasi para pebisnis untuk “melangkah”, tidak hanya berkutat pada quadran yang tidak menjadikan “cepat kaya”. Bukunya yang konon mengajarkan “bagaimana menjadi kaya dengan cepat” itu selalu menggoda untuk dibeli. Bagaimana tidak, siapa sih yang tidak mempunyai keinginan kaya? Setiap orang miskin pasti menginginkannya. Dan saya pun termasuk salah satunya, sehingga, saya turut membeli salah satu buku dari Kiyosaki ini.

Dulu, di sekolah komputer, ada juga pembekalan leadership dan bisnis. Selain buku Hermawan Kertajaya, salah satu buku yang diajarkan adalah Rich Dad Poor Dad ini. “Ada empat posisi seseorang dalam pekerjaannya. Posisi itu menurut buku ini disebut cashflow quadran,” terang pak Yasak —salah satu pengajar di sekolah sekaligus pendiri sekolah komputer— sambil memegang buku bewarna putih. Beliau ini merupakan orang yang telah banyak berjasa dalam hidupku. Selain memberi beasiswa untuk belajar komputer, beliau juga orang yang telah memberi peluang pekerjaan kepadaku.

“Kebanyakan dari kita hanya berkutat pada posisi pekerja, sehingga bertahun-tahun yang diperoleh ya hanya pekerja,” terangnya. Maksudnya, kita harus bisa menjadi pengusaha mandiri. Atau bahkan, —menurut saran buku— tingkat yang paling tinggi adalah menjadi investor.

Tidak ada penjelasan lebih detail mengenai ucapannya, bagaimanakah menjadi investor itu, mengingat kami —saya, Pak Yasak, dan teman satu kelas— hanya hidup di daerah yang jauh dari kota besar. Yang lebih ditekankan oleh pak Yasak sebenarnya adalah keberanian untuk mencoba melangkah untuk menjadi pengusaha, dan tidak menjadi seorang pekerja mandiri —yang konon seperti robot.

Terus terang, ajarannya sampai saat ini masih melekat, tetapi sama sekali belum mampu menggerakkan dalam kehidupanku. Penjelasan itu benar adanya, selama ini orang malas untuk berusaha disebabkan karena takut risiko. Buku Kiyosaki yang mendobrak itu, lebih banyak mengajarkan untuk “berani melangkah” —walau sangat ekstrim, dan kemudian dengan penelitian pakar, sarannya malah membuat miskin.

Ajaran Robert T Kiyosaki memang terlalu “berani”. Bagaimana tidak, setelah saya membaca saran-sarannya, banyak hal yang sama sekali sulit dinalar. “Jangan bekerja untuk uang; biarkanlah uang yang bekerja untukmu,” katanya. Terlebih ia mengesahkan menikmati hidup dari kredit/utang, yang kemudian berinvestasi —yang konon risikonya sangat tinggi. Dari sinilah, banyak para “bisnis gelap” —multi level marketing, dll— mengitip jargon ini untuk merayu “para korban”.

Semenjak buku pertamanya yang laris manis, Kiyosaki tidak berhenti sampai di situ saja. Buku-buku berikutnya —seri Rich Dad— selalu menjadi incaran para pemburu buku dan juga para pebisnis. Ia bahkan kemudian dikenal sebagai mahaguru bisnis, yang memberi seminar bisnis dibelahan dunia. Konon tiket mengikuti seminarnya mencapai harga yang fantastis.

Ketika muncul buku Kisah Sukses seri Rich Dad —entah buku seri yang ke berapa dan judul detailnya apa— di Jawa Pos ada tulisan seseorang editor yang cukup menarik. Ia mencoba menjelaskan siapa sih sebenarnya Kiyosaki itu. Di sana ditulis, Kiyosaki tidak lebih hanyalah seorang pengarang buku sukses, dan bukan pebisnis (!). Dia tidak dikenal di “sejarah perbisnisan”, dan baru diketahui namanya setelah mengarang “buku ajaib”-nya yang laris bak kacang goreng. Itupun bukan dikenal sebagai pebisnis.

Penulis artikel tersebut menyarankan untuk menimbang kembali ketika membeli bukunya. Akan lebih baik membeli buku usahawan sukses yang sebenarnya, dan bukan “penceramah” bisnis seperti Kiyosaki. Bagi para bebisnis ada banyak buku alterntif yang lebih inspiratif mulai dari Sun Tzu, Stephen R. Covey, Henry Ford, Jack Welch, Lee Iacoca, Warren Buffett, Rupert Murdoch, Donald Trump, Sam Walton, Richard Branson, Michael Dell, atau bahkan, Bill Gates. [yang terakhir banyak yang mencela karena keangkuhannya dengan usahanya. Kill Bill™ :D ]

Menurut kisahnya di Rich Dad Poor Dad, Kiyosaki belajar bisnis dengan mencermati dua sosok ayah yang sangat berbeda karakter. Yang satu ayah yang berkarakter konglomerat dan yang satu ayah yang berkarakter birokrat. Ayah pertama merupakan ayah yang kaya, sedangkan ayah yang kedua merupakan ayah miskin. Dari kedua ayah tadi, banyak yang bertanya-tanya: “Siapakah sebenarnya ayah Kiyosaki tersebut?” Siapakah ayah kaya dan siapakah ayah miskin itu?

Ayah kandung Kiyosaki sendiri adalah Ralph H. Kiyosaki. Ia merupakan seorang bergelar Ph D yang berkarir di dunia pendidikan dan menjadi kepala departemen pendidikan di Hawaii. Dialah yang konon disebut ayah miskin. Sedangkan, ayah kaya adalah ayah dari seorang teman bermainnya, Mike, tetangga sebelah rumahnya.

Selidik punya selidik, kalau diperhatikan seluruh seri Rich Dad, kita akan menemui kebingungan menetukan siapakah ayah kaya yang dimaksud. Ketika ditanya oleh Smart Money —tidak jelas Smart Money di sini, apakah nama media atau seorang wartawan—, Kiyosaki menjawab bahwa ayah kaya sudah meninggal pada tahun 1992. Tapi kemudian diralat lagi bahwa ayah kaya masih hidup dan sakit-sakitan. Bagaimana tidak, pada seri sebelumnya ia bercerita tentang ayah kaya begini, kemudian seri berikutnya ia bilang begitu. Plin-plan™? Entah.

Terlepas dari itu, Kiyosaki memang orang hebat. Tulisannya yang dirangkai dalam buku tebal itu banyak menginspirasi seseorang untuk berani berbisnis. Beberapa waktu lalu ketika seseorang di Jogjakarta diwawancarai majalah SWA terkait bisnis suksesnya membuka laundry, ia mengakui bahwa berhasil karena berani melangkah, dari quadran E menjadi B —”formula” ciptaan Kiyosaki. Tapi entahlah, apakah hal semacam itu juga merupakan andil buku Rich Dad, saya tidak tahu.

Thursday, June 16, 2005

Pria peselingkuh rawan jantung

Akhir-akhir ini berbagai media massa seakan berlomba-lomba menulis berita perselingkuhan yang akhirnya berujung pada perceraian. Andai saja para pria ini tahu bahwa menurut para pakar kesehatan, perselingkuhan ternyata juga bisa menganggu kesehatan

Menurut studi terakhir yang dilakukan oleh Center for Forensic Medicine di Jerman membuktikan bahwa pria yang tak setia dan berselingkuh memiliki kemungkinan meninggal dunia saat berhubungan seks lebih besar dari pria yang setia kepada pasangannya.

Hal ini dikaitkan dengan resiko serangan jantung yang banyak menimpa pria-pria berselingkuh.

Studi yang berpusat di kota Frankfurt ini telah meneliti catatan kematian dari 30.000 orang yang hidup dalam masa tiga dekade ke belakang. Hasilnya, mereka menemukan 60 kasus pria yang meninggal saat melakukan aktivitas seksual. Sebanyak 56 kasus diketahui meninggalnya akibat serangan jantung saat berhubungan intim. Sedangkan empat kasus sisanya meninggal saat bermasturbasi.Tercatat dalam rilis resmi penelian ini bahwa dari 56 kasus pria yang meninggal akibat serangan jantung saat bercinta, hanya empat saja yang saat itu bersama pasangan resminya. Selebihnya meninggal dalam pelukan kekasih gelapnya atau pekerja seks komersial di tempat prostitusi.(Conectique.com)